header image
Foto dr. Sulis Bayusentono, MKes, Sp.OT (K)

dr. Sulis Bayusentono, MKes, Sp.OT (K) 💐

dokter
Dr Sulis Bayu Sentono menyelesaikan pendidikan dokter di Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga (2002). Tiga tahun kemudian, beliau mengambil pendidikan Strata-2 di Fakultas Kesehatan Masyarakat (2005-2009), sekaligus spesialisasi di bidang Orthopaedi dan Traumatologi di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (2205-2011). Pada masa pengabdiannya, dr Sulis pernah melaksanakan stase luar Orthopaedi di beberapa rumah sakit, seperti: RS Orthopaedi dan RSU Surakarta (April 2008), RS Angkatan Laut dr. Ramelan Surabaya (Juni 2008), RSUD Sidoarjo (September 2008), RSUP Sanglah Denpasar (April 2009), RS Daerag dr Soebandi Jember (Agustus 2009) dan RS dr. Syaiful Anwar Malang (November 2009) .

Beliau bertugas di RS Royal Surabaya dan dikenal sebagai satu dari sepuluh Dokter Orthopedi Subspesialis Anak yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia. Sehari-hari, dr. Sulis juga bertugas di RSUD Dr Soetomo dan RS Bhayangkara di Surabaya, Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Konsulen Orthopaedi dan Traumatologi, Mentor of Meniscus (Musculoskeletal Science Community for Medical Student), Mentor of Arteria (the first of Indonesian inter-discipline orthopaedic research community) dan merupakan Founder of Boneslink (Community for Research, Journal, Education, and Human Developing) . Selain rajin mengikuti seminar, pelatihan dan kegiatan ilmiah, publikasi-publikasi beliau yang berhubungan dengan keilmuannya antara lain: Recurrence of hip instability after reconstructive surgery in patients with cerebral palsy (2014), The characteristic of patients with femoral fracture in the Department of Orthopaedic and Traumatology, RSUD Dr. Soetomo Surabaya 2013–2016 (2017), The profile of fracture in patients under 17 years of age at RSUD Dr Soetomo between 2013 and 2014 (2017) dan masih banyak lagi .

Dikenal sebagai sosok yang rajin olahraga dan peduli dengan kesehatan, dr. Sulis sempat dirawat di RS Universitas Airlangga (RSUA) dengan gejala seperti COVID-19, lalu kemudian dirujuk ke RSUD Dr Soetomo. Tanpa ada penyakit penyerta dan sempat mengalami sesak napas, dr. Sulis dinyatakan wafat pada hari Selasa, 18 Agustus 2020 pada pukul 15.34 WIB di usia 41 tahun.

Testimoni:

dr. Atoillah Isvandiary, Kolega dan Dosen di Departemen Epidemiologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga : Inna lillahi wa Inna ilaihi rojiun. Kembali kami harus kehilangan lagi. Adik kelas saya waktu kuliah, cemerlang, ahli bedah tulang, dan tidak ada penyakit penyerta. Saya pribadi kali ini tidak peduli bahwa masih ada yang tidak percaya pada COVID-19. Betul betul tidak peduli dan saya hanya ingin berdukau menyakitkan. Kami kenal dekat sebagai sahabat, sebagai adik. Tiap malam kami bacakan Yasin dan tahlil ketika sebulan lebih almarhum bertarung dengan COVID-19. Namun kami ikhlas, ya Allah. Setelah melakukan semua yang terbaik, memang kembali kepada Allah SWT karena pandemi ini saya yakini adalah jalan syahid bagi saudara, sahabat, dan adik kami ini. Kami hanya berdoa dengan penuh sadar akan kelemahan kami ya Allah. Segera angkat pandemi ini. Kami sudah cukup belajar dari balasan atas kesombongan kami sebagai manusia, yang ternyata begitu lemah di depan takdir-Mu. Tempatkan almarhum di tempat terbaik di sisi-Mu, ya Allah. Beliau syahid, dan kami menyaksikan ya Allah beliau telah banyak menebar manfaat bagi umat.

Ienas Tsuroiya, “Mbak Admin” Ngaji Ihya, seorang istri dan ibu : Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raajiiun… Nyesek melihat keterangan di salah satu poster berita lelayu ini: "1 di antara 10 dokter orthopedi subspesialis anak di Indonesia". Keahlian beliau termasuk sangat langka, dan harus gugur di usia relatif muda. Such a great great loss.

Pesan Belasungkawa

Maria Ulfa, sahabat SMP dan SMA

Dr. Sulis .... tahun 2014 lalu aku jatuh ditabrak motor ngebut pas nyebrang pulang ktr setelah seminggu habis sakit typhus... nebeng teman... terus aku ke RSI a yani diantar orang naik taksi... ditangani dr. CHILMI. dan utk ke SUTOMOnya MRI hrs ke dr.sulis. sy tdk bayar sama sekali berkat surat bertandatangan dr. Sulis. Betapa bangga dr. CHILMI padamu Sulis teman terbaikku. Kemudian bbrp bln sblm sulis meninggal, sy pny janji dg beliau utk memeriksakan benjolan di jari sy, beliau berkata nanti saja maria, setelah covid berakhir, baru periksa ke aku.... dr. YUANI yg tabah ya... sulis teman terbaik yg pernah kita semua miliki. Satu dari 10 dokter spesialis ortopedi anak di Indonesia....

30 Des 2020

Tri F Widiadvito, S.T.,M.M. (Sahabat SMP dan SMA)

Pada 25 Agustus 2019 saat berada di Jakarta, istri saya memberi kabar kalau anak nomer 2 jatuh dan tangannya bengkak serta agak bengkok. Tanpa pikir panjang langsung menghubungi sahabat sewaktu di SMP Negeri 1 dan SMA Negeri 5 Surabaya dulu. Cukup dua kali nada dering, dr Sulis menyapa dengan ramah..., "yes brow..., apa kabar...", tanpa manjawab sapanya, saya bilang "anakku jatuh tangannya bengkak, kliatannya patah" , dr Sulis menjawab dengan serius "posisi dimana?" Hari itu juga malam Minggu, dr. Sulis sudah menunggu anak saya di UGD RS Royal dan ketika istri saya datang. Tidak lagi harus menunggu dan berproses yang panjang, jam 19.30 dr. Sulis menelpon saya dan berkata, "ini patah mas brow" kaki saya serasa melayang aja pengen segera balik ke surabaya. Dengan santainya dr. Sulis meyakinkan saya, "gak perlu, ini ringan kok, karena masih kecil. Cuma perlu digips aja, tapi perlu anestesi total agar gak sakit. Jadi harus masuk kamar OK dan tidak ada pembedahan. Tak kerjakan minggu pagi aja ya." Saya masih tidak percaya, padahal gambar rontgen tulang yang dikirim ke saya terlihat tulang hasta dan pengumpil sudah jadi 2 terpisah dan bengkok, tapi karena dr Sulis, saya yakin dengan kata-katanya. Saya tidak menyangka jika pertemuan saya dan dr. Sulis berikutnya terjadi hampir setiap bulan. Sewaktu mengantar anak kontrol adalah pertemuan terakhir kita (selalu masuk duluan dan lama di dalam ruang bukan karena meriksa anak saya, tapi obrolan ala cowok yang membuat lama), hingga berita menyesakkan itu harus saya terima pada hari Selasa 18 Agustus 2020 siang. Sahabat SMP dan SMA yang masih tetap sederhana, hangat, ramah, dan ringan tangan meski sudah menjadi seorang Dokter spesialis dengan spesialisasi yang hanya ada 10 di Indonesia itu telah tiada untuk selamanya... Satu bulan lebih teman-teman SMP dan SMA mengikuti perkembangan kondisi dr. Sulis dan berusaha membantu dengan doa yang dipanjatkan bersama secara online. "Innaa lillahi wa innaa ilaihi raajiiun..." Sahabat kita itu sudah tiada, sahabat yang pernah membantu anak saya itu telah tiada...Terima kasih telah merawat anak saya, meyakinkan saya dan pasti anak sayapun tidak lupa atas keramahan dan kebaikanmu. Selalu memberikan prioritas pertama, menggandeng dan merangkul ketika datang untuk kontrol... Doa saya sekeluarga untukmu sahabat. Insya Allah diterima semua amal ibadahmu dan Semoga Allah memberikan tempat yang layak...

29 Des 2020

dr. Ritzky Pratomo Affan,Sp.OT

Beliau guru saya saat saya mengambil pendidikan spesialis orthopaedi. Beliau orang yang baik dan tegas, tetapi juga orang yang suka mengajarkan ilmu terutama ilmu orthopaedi pediatri ke murid2-murid beliau. Semoga ilmu yang beliau berikan ke murid-muridnya menjadi amal jariyah untuk beliau... Aminn

29 Des 2020