header image
Foto dr. Titus Taba, SpTHT-KL

dr. Titus Taba, SpTHT-KL πŸ’

dokter
Lahir: 7 Juli 1960
Wafat: Makassar, 26 Agustus 2020

Selain menjabat sebagai Ketua IDI Wilayah Papua Barat, dr. Titus Taba, SpTHT-KL juga bertugas di RSUD Kabupaten Sorong. Tercatat pernah menjadi Ketua Komite Daerah Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian (Komda PGPKT), beliau aktif mendorong majunya program peningkatan kesehatan indera pendengaran di Provinsi Papua Barat. Berkat kerja kerasnya bersama tim, eksistensi dan perkembangan Komda PGPKT semakin terlihat di lingkup nasional maupun internasional1.

Dr Titus Taba menamatkan Pendidikan Kedokteran dan Program Pendidikan Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar. Pada kurun waktu 2020-2023 ini, Beliau ditugaskan meningkatkan kualitas pelaksanaan Program Internship Dokter Indonesia (PIDI) sambil tetap mengajar sebagai dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Papua, Sorong.

Bagi tanah Papua, dr Titus Taba adalah sosok dengan karya dan pengabdian yang luar biasa. Perjalanan karir semasa hidupnya telah memberikan inspirasi dan motivasi kepada banyak orang, terutama pada tenaga kesehatan di bidang pelayanan kesehatan indera pendengaran2.

Sejak pandemi COVID-19 menginjak Papua Barat, beliau dipercaya mengatur sumber daya manusia (SDM) kesehatan bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di provinsinya. Beliau tak segan-segan menyampaikan apresiasi dan berkomunikasi dengan anggota tim yang dipimpinnya sampai empat hari sebelum berpulang.

Pada pertengahan Juli 2020, dr Titus mengeluh demam dan nyeri di bagian perut. Pemeriksaan COVID-19 dengan alat pemeriksaan cepat menunjukkan hasil non-reaktif. Karena tidak kunjung membaik, dr Titus terbang ke Makassar dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut di RS Wahidin Sudirohusodo. Setelah terkonfirmasi positif COVID-19 pada 22 Agustus 2020, dr Titus Saba mulai dirawat di ruang isolasi rumah sakit tersebut. Sang istri, dr Jenny yang tidak menunjukkan gejala apapun, ternyata juga terinfeksi virus SARS Cov-2 sehingga beliau diisolasi bersama suami tercinta.

Akhirnya, setelah empat hari dirawat intensif di RS Wahidin Sudiro Husodo, Tuhan Yang Maha Esa boleh mengizinkan dr Titus Saba berpulang karena COVID-19 pada 26 Agustus 2020. Kini dr Titus Saba telah tiada dan meninggalkan tanah Papua yang dicintainya. Meskipun demikian, masih ada teladan dan karya-karya beliau yang harus dilanjutkan sampai program kesehatan indera pendengaran di provinsi Papua Barat berhasil. Selamat jalan, dr Titus…






Testimoni:

dr. Dance Sraun, Ketua Komda PGPKT Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat: Dearest dr. Titus Taba. Jasamu tak terlupakan untuk menuju Sound Hearing 2030. Rest in Peace.

Dr Alvinsyah Pramono, rekan sejawat dari New Jersey, Amerika3: Saya sedih sekali. Mengingat jasa-jasa beliau dalam karir saya. Para senior dan kolega di Bandung dan Makassar tadi pagi menelepon saya. Mereka tahu betul andil dr. Titus dalam perjalanan saya sebagai dokter sampai hari ini. Rest in Peace dr. Titus Taba, Sp.THT-KL. He will be missed.”



_________________________
1 https://dinkespapuabarat.wordpress.com/2020/08/28/in-memoriam-dr-titus-taba-sp-tht-kl/
2 https://dinkespapuabarat.wordpress.com/2018/11/10/dunia-tidak-lagi-sunyi/
3 https://dinkespapuabarat.wordpress.com/2018/01/22/miniproject-yang-maxi/

Pesan Belasungkawa

Marco Filano, MD

Selamat jalan dokter...Bertemu pertama kali dengan beliau dan istrinya saat monev PIDI di sorong sy yakin beliau adalah sosok yang baik. Keramahan dan murah senyummu takkan terlupakan dokter...Selamat jalan dok, bahagia bersama Bapa di Surga πŸ™

19 Jan 2021

Nenny Tangguni

Kami sekeluarga menyebut beliau bapa VikaSeorang dokter yang sangat rendah hati, selalu menolong siapa saja, taat beribadah dan suka memuji Tuhan..Beliau inspirasi bagi kami sekeluarga, bahkan sempat memberi semangat pada salah satu anakku kalau nanti kuliah ambil kedokteran dan ambil spesialisasi THT krn di Manokwari belum ada dokter THT.Kalau beliau ada kegiatan dan pelayanan ke Manokwari, pasti menelpon untuk bertemu dan lgsg memeriksa telinga kami semua. (Menurut beliau kami ada turunan alergi, shg sering ada masalah dgn hidung dan telinga).Kamipun intens berkonsultasi dgn beliau terkait kesehatan THT kami.Beliau sempat bicara ingin pindah di Manokwari Raya supaya bisa lebih dekat untuk pelayanan THT krn tdk ada dokter THT di Manokwari..spy lbh dekat ke Wondama, Bintuni, Mansel dan Pegaf..Keinginan beliau selalu ingin melayani masyarakat Papua..Hatimu bagi Papua bp Vika❀❀❀Terima kasih untuk cinta kasihmu bagi kami bapa Vika..Surga menyambutmu..Bernyanyilah di Surga dengan para malaikat Tuhan..Seluruh cerita kehidupanmu menjadi inspirasi bg kami..Untuk mama Vika, ananda Vika, Eldon dan cucu Naya serta ananda Dede...Tuhan Yesus senantiasa menyertai dan memberkati..aminπŸ™πŸ™πŸ™

30 Des 2020

Apriani Parubak

Beliau adalah Pelayan yg setia bertugas dlm bidang kesehatan di Papua Barat sbg dokter ahli THT yg pemurah rendah hati dan sabar melayani Pasien....Selamat jalan Pahlawan kami...Turu'ma'Wai mata πŸ™πŸ˜° semoga rumpun keluarga tetap dlm penharapan pd Tuhan Yesus...Amin πŸ™πŸ™

30 Des 2020